Halaman

Rabu, 18 Mei 2011

Cara Membunuh Hantu

Hantu bisa dibunuh? Bisa.
Ikuti tiga jurus manjur di bawah ini dan temukan kenyataan baru bahwa sebenarnya hantu bisa dibunuh :
1. Bebaskan pikiranmu
Ya, pintu masuk hantu adalah pikiran. Orang idiot pasti tidak takut hantu. Bunuhlah hantu tepat di pintu masuk ini, sebelum dia menyusup dan menjajah pikiranmu.
Bagaimana caranya ? Jangan mau mendengarkan doktrin apapun, apalagi mempercayainya. Jika ingin mendalam suatu bidang ilmu atau ketrampilan, lebih baik kau pelajari sendiri atau berguru pada seorang ahli yang kau pilih sendiri.
2. Gunakan akal sehatmu
Bagaimana menghadapi lingkungan yang sudah termakan doktrin, kemudian mereka membujuk atau memaksa untuk menularkan doktrin itu ke pikiranmu ? Gunakan akal sehatmu. Kalau jelas-jelas tidak masuk akal, tolak saja atau masukkan keranjang sampah –setelah lebih dulu kau tempelkan label : OMONG KOSONG.
3. Jangan pikirkan hal yang tak sanggup kau pikirkan
Hantu atau Tuhan adalah hal-hal yang tak sanggup kau pikirkan. So, buat apa dipikirkan? Percaya atau tidak, itulah soalnya. Jangan berharap lebih dulu mendapatkan bukti-bukti absolut baru percaya.
Tapi khusus mengenai hantu, jangan percaya atau lebih tepatnya tak usah dipikirkan. Hantu tidak akan eksis kalau kau tak mengakui eksistensinya! Biarkan saja dia ada dan berseliweran di kamar tidurmu, kau akan baik-baik saja kalau tak merisaukannya.
Mengenai Tuhan, kalau kau memang percaya konsep keimanan agama atau keyakinan tertentu, ya sudah percayailah secara konsekwen. Tak usah repot mengurusi kepercayaan orang lain. Waktumu terlalu pendek untuk memantapkan kepercayaan atau imanmu sendiri. Jangan sia-siakan waktumu untuk menyelamatkan orang lain, sedangkan engkau malah tidak selamat nantinya.
Mari kita terapkan tiga jurus manjur tadi dalam contoh-contoh kasus yang sering kau hadapi, berikut ini :
1. TEMPAT ANGKER
Kalau kau berkunjung ke sebuah daerah yang sepenuhnya asing bagimu — artinya kau belum pernah mendengar gambaran apapun mengenai keadaan di daerah itu, maka kau akan merasa bebas dan aman-aman saja mengunjungi tempat-tempat yang menarik minatmu disitu.
Tapi begitu kau mulai menyerap cerita orang mengenai tempat angker tertentu — misalnya rumah tua di bawah pohon beringin dimana kau tidur lelap tadi malam, maka pelan-pelan kau akan mensugesti dirimu sendiri, lalu mulai was-was dan akhirnya takut.
Dalam situasi begitu pakailah akal sehatmu. Berpeganglah hanya pada fakta berdasarkan pengalamanmu sendiri, bahwa tempat itu enak sehingga kau bisa tidur lelap disitu tadi malam. Tak mungkinlah hantu disitu (kalau memang ada) harus menunggu sampai besoknya kalau memang ingin mencelakakanmu.
Tidurlah kembali di “tempat angker” itu dan jangan pikirkan apa kata orang. Tidak ada gunanya memikirkan hal yang diluar jangkauan akalmu. Lebih baik kau berdoa, lalu tidur nyenyak kembali. Kalau perlu, jika berminat dan memang punya uang, beli saja tempat “angker” itu karena pasti harganya sangat murah atau malah bisa diberikan gratis saja buatmu.
2. PANCASILA SAKTI atau ideologi apa saja yang disakralkan
Pancasila itu hanya sebuah konsep : pandangan hidup bernegara. Itu buatan manusia yang bisa usang, lapuk dan membusuk kalau tidak dirawat dan dihidupkan terus-menerus. Pancasila masih bertahan sebagai asas negara kita, karena kita masih menghendakinya. Kesimpulannya : Pancasila dikatakan sakti oleh rezim Soeharto,dulu, karena sang penguasa yakin betul rakyat Indonesia masih bodoh, gampang dicekokin mitos dan dipaksa mensakralkannya dengan sedikit gertakan.
3. RATU ADIL
Ini konsep eskapisme atau pelarian dari penderitaan hidup. Mirip kisah tragis kuda kelaparan yang ditipu oleh saisnya dengan menaruh seikat rumput hijau di atas kepala si kuda. Bego benar, si kuda yang tergiur pada rumput kemudian berlari agar mulutnya bisa meraih rumput tersebut. But never!
Gunakan akal sehatmu. Kemajuan adalah hasil kerja keras. Tidak mungkin ada lagi keajaiban seperti kisah roti jatuh dari langit. Entah kenapa segala keajaiban semacam itu tidak terjadi di zaman kita.
Mungkinkah bakal datang Ratu Adil yang akan membayar lunas semua hutang negara ini, memberi pekerjaan pada puluhan juta penganggur, membebaskan Jakarta dari banjir rutin setiap awal tahun, memberikan rumah bagi jutaan gelandangan, menjadi ibu dan ayah bagi jutaan anak yatim piatu, memberimu HP tipe termahal yang cuma bisa kau pandangi di etalase toko, menghapus air matamu saat kau kehilangan, memberikan listrik melimpah buat Medan sehingga tak perlu lagi gelap gulita saat listrik padam ?
Get real, please! Ratu Adil yang bisa mewujudkan semua itu tak akan pernah datang. Daripada buang-buang waktu memikir dan mengharapkan itu, lebih baik isi hidupmu dengan kerja, bergaul, bersekutu, bercinta, bercita-cita dan bermimpi. Isi hari-harimu dan nikmati.
4. HUKUM KARMA
Ketika Aceh diluluhlantakkan tsunami, ratusan ribu saudara-saudara kita disana tewas mengenaskan, tak sedikit orang Indonesia bikin teori bahwa alam murka lantaran manusia penuh dosa. Bullshit!
Gunakan akal sehatmu. Alam punya hukum-hukumnya sendiri dan tsunami adalah peristiwa alam yang sangat normal. Masalahnya, mengapa banyak korban jatuh di Aceh, karena hutan bakau di pesisir sudah dibabat habis lalu orang dari pedalaman pindah ke pantai; di sisi lain orang Aceh melupakan pesan leluhur : kalau air laut surut jauh, itu pertanda akan tsunami, jangan kejar ikan yang mengglepar tapi larilah ke bukit. Itulah yang dilakukan orang Nias, termasuk tetap mempertahankan arsitektur rumah tradisional yang cocok dengan gempa, sehingga korban disana hanya sedikit.
5.ORANG TUA TAK PERNAH SALAH
Kita sering dicekoki, orang tua tak mungkin menjerumuskan anaknya. Harimau saja tidak makan anaknya, kata orang bijak. Tapi sangat tidak bijak menjadikan itu semacam dalil absolut bahwa orang tua selalu benar, selalu bijak dan mulia.
Gunakan akal sehatmu, supaya jangan semakin banyak anak jadi korban orang tua — namun malah dibela atau setidaknya dibiarkan oleh lingkungan yang lebih percaya mitos daripada realita. Orang tua juga manusia. Bisa salah. Bisa jahat pula terhadap anaknya.
Faktor kurangnya pengetahuan dan kerusakan moral pada orang tua telah membuat mereka tega “memakan” anak sendiri, yang dibenarkan atau dibiarkan oleh lingkungan yang menganut mitos : orang tua tak pernah salah atau jahat.
Berapa banyak anak muda Indonesia dipaksa orang tuanya menikah dengan orang yang tak disukainya ? Berapa banyak anak Indonesia tumbuh menjadi robot atau monster karena dipaksa mengikuti apa saja yang didiktekan orangtuanya, mulai pilihan sekolah, jurusan, hobi, teman bergaul sampai warna sendal jepitnya ?
6. BUKAN CERDIK, TAPI LICIK
Cerita si kancil yang digambarkan cerdik adalah cermin kerancuan moral (moral hazards), ada kaitannya dengan mentalitas bersifat eskapisme tadi. Ada standar ganda disini mengenai kebenaran. Kalau menguntungkan, yang salah atau jahat pun akan dirasionalisasi seakan-akan sebuah kecerdikan, padahal sejatinya adalah kelicikan.
Ya, cerita kecerdikan si kancil sesungguhnya adalah kelicikan. Tegas itu. Mungkin kerancuan moral inilah yang membuat bangsa kita suka korupsi bahkan mempahlawankan para koruptor. Yang paling memalukan, sekarang ini banyak orang menyalahgunakan lembaga-lembaga sosial dan keagamaan untuk menghimpun dana dari masyarakat lalu merampoknya dari mulut orang-orang miskin dan dari tangan Tuhan.
7.ULOS SIMBOL ANIMISME ?
Sebagai kumpulan benang yang telah ditenun dan diberikan corak, ulos pada hakikatnya cuma sebuah banda yang bersifat netral, bebas nilai.
Dilihat dari segi fungsi dasar, ulos adalah busana orang batak di masa lalu, untuk menutup aurat dan melindungi tubuh dari hawa dingin pegunungan di Tano Batak.
Dalam kosmologi orang batak, ulos pada dasarnya adalah lambang cinta dan pengayoman. Ulos bukan alat santet atau perangkat voodoo untuk perbuatan jahat secara mistik.
Gunakan akal sehatmu. Sebuah simbol hanya berlaku kalau masih dipercaya oleh para penganutnya. Bisa juga sebuah simbol yang sama dimaknai secara berbeda. Anak muda sekarang menggunakan simbol Nazi untuk grafiti belaka. Tradisi nujuh bulan yang “hindu banget” itu tetap dirayakan di jawa, tapi dengan doa secara Islam atau Kristen. Di Eropa ada beberapa rumah ibadah yang telah berubah fungsi dari tadinya gereja menjadi mesjid atau sebaliknya. Toh semua oke-oke saja.
So, mengapa sampai ada kelompok sekte Kristen tertentu begitu benci atau takut pada ulos, sehingga kain tenun yang indah itu sampai dibakar ?
Nah, itulah beberapa contoh bagaimana cara kita membunuh hantu. Sudah percaya kan, bahwa hantu bisa dibunuh? Kalau sudah, ayo berbagi ide :
8…………………(tuliskan idemu mengenai topik demitologi ini :D)

 Sumber:http://tobadreams.wordpress.com/2007/12/02/cara-manjur-membunuh-hantu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : Paradise Net